Kamu Engga Spesial.

Akhir-akhir ini, kita semua pasti lebih dekat dengan ponsel kita. Membuka instagram, twitter atau bermain game sampai cape, lalu tidur atau pergi untuk mengisi perut kita dari kekosongan. Semua yang kita lakukan demi membunuh rasa bosan yang ada di dalam diri kita karena kita tidak bisa keluar dari rumah atau kosan.

Kalau kita membuka sosial media, kita akan paham sekacau apa dunia ini sekarang, separah apa negara kita saat ini, dengan hadirnya virus baru yaitu Corona. Terutama teman-teman yang hidup di Ibu Kota.

Sebagian orang paham bagaimana untuk bertindak, sebagian orang hanya parno, sebagian orang tidak takut, namun tidak keluar dari rumah, karena tau bahaya Corona ini.

Ada juga orang yang tahu bahaya Corona, tapi tetap harus keluar, seperti anak kosan, keluar untuk mencari makan, atau ojek online, mereka keluar untuk mencari nafkah. Atau pekerja yang gabisa work from home, karena engga dikasih bos mereka.



Temen gua nyalahin gua karena gua keluar kosan buat nyari makan, katanya "salah lu ga pulang ke rumah".

Alasan gua untuk tidak pulang ke rumah adalah gua takut kalo gua udah terinefksi virus ini tapi gua engga tau, kalo gua pulang dan bawa virus ini ke rumah, gua gamau nyokap gua yang kena atau bokap gua. Jadi gua cukup di kosan aja.


Permasalahannya, ada beberapa orang yang berkomentar di sosial media atau ada yang marah-marah di sosial media karena banyak orang yang masih keluar dari rumah mereka.

Ini opini gua, boleh setuju atau tidak.
Tapi kalau salah, boleh ingetin gua, karena gua hanya manusia yang bisa salah.

Gua memandang keadaan saat ini sangat kacau, sehingga kita harus berhati-hati untuk bertindak dan harus berfikir lebih banyak sebelum kita bertindak, karena virus ini bukan virus biasa, mungkin kita (anak muda) yang terkena tidak akan merasakan dampak serius dari virus ini, karena imunitas tubuh kita yang kuat. Namun, virus ini bisa sangat berdampak pada orang-orang tua, bahkan, mungkin orang tua kita yang sudah tua renta. Imunitas tubuh mereka sudah tidak sekuat tubuh kita.

Tapi, menurut gua juga, tidak bijak untuk kita hanya ngomel-ngomel kepada mereka yang masih keluar rumah tanpa alasan. Dalam keadaan seperti ini, kita tidak baik untuk membuat keadaan lebih kacau dengan komentar-komentar yang tidak penting.

Lebih baik kita membuat keadaan ini menjadi fun, seperti apa yang sekarang dilakukan beberapa orang di sosisal media, untuk membuat keadaan lebih tenang.

Hanya karena kalian di rumah dan tidak keluar, bukan berarti kalian spesial.

Gua sangat setuju 100%  dengan kebijakan untuk tetap di rumah, agar penyebaran virus ini tidak lebih masif. Tapi kalau kita yang di rumah dan engga keluar rumah merasa diri kita lebih suci dari mereka yang keluar rumah, maka, kita pun salah.

Pada saat ini, lebih bijak untuk saling mengingatkan dengan kebaikan, bukan dengan cacian dan makian. Karena cacian dan makian kita lah yang membuat diri kita menaruh diri kita sama dengan diri mereka. Mereka (yang keluar rumah) akan paham, pasti akan paham, namun, durasi memahami mereka yang berbeda. Kita bisa mengingatkan mereka, saling mengingatkan, itu tugas kita, bukan memarahi mereka.

Kita tidak bisa memaksakan semua orang, tapi kalau kita mulai dari diri kita dan menyebarkannya dengan cinta kepada kerabat terdekat, itu akan menjadi lebih indah. Situasi seperti ini tidak akan menjadi keruh dengan cacian dan makian kita di sosmed.

Cacian dan makian akan sama saja.

Amarah kita akan percuma.

Lebih baik kita simpan amarah kita dan kita rubah menjadi energi yang lebih positif.

Gua juga mewajari kalau beberapa orang masih ada yang keluar dari rumah hanya untuk nongkrong dan lain-lain. Bukan karena gua mewajari keegoisan mereka, tapi kita harus paham bahwa setiap orang punya sifat yang berbeda. Bisa jadi dia orangnya tidak mudah beradaptasi atau memang sedikit nakal.

Gua inget kejadian waktu SMK dulu,

Waktu itu sekolah gua ngeluarin suatu peraturan baru, akhirnya beberapa orang mengikuti peraturan tersebut, tapi ada beberapa memang yang butuh adaptasi dengan peraturan itu, mereka butuh waktu untuk sadar bahwa apa yang mereka lakukan juga kurang bijak. Walaupun ada beberapa dari mereka yang dihukum karena melanggar, tapi akhirnya banyak yang sadar bahwa mereka harus bisa lebih bijak dalam bertindak.

Setiap kita pasti pernah beradaptasi dengan situasi yang baru, lingkungan yang baru.

Manusia butuh beradaptasi.

Sebenarnya, poin yang ingin gua sampaikan adalah gua engga mau dunia ini ditambah keruh dengan banyaknya cacian dan makian yang keluar dari mulut masing-masing kita, karena kondisi ini tidak akan berubah kalau kita tetap begitu.

Mari kita saling ingatkan kerabat kita dengan cinta dan penuh kasih sayang.

Kawan, untuk kita semua, mari kita berfikir lebih dalam untuk melakukan setiap tindakan kita.

Buat kita, stay safe and stay healthy.

I love you.

Posting Komentar

1 Komentar