Dulu, ketika gua masih di bangku kelas 1 SMP di pesantren daerah banten, ada pelajaran yang gua cukup suka, pelajaran ini tentang kalimat-kalimat indah yang isinya kata mutiara atau pepatah yang harus kita pahami dan hafal. Jadi pertama gua dikasih tau dulu latar belakang kata-kata arab yang akan dibagikan guru, nah setelah itu, baru guru gua akan menuliskan arabnya di papan tulis, murid menulis kembali di bukunya masing-masing, terus disuruh menjelaskan kembali dan menghafal satu persatu ke hadapan guru. Karena masih kelas dasar, kemampuan bahasa masih belum mumpuni, maka, kita akan menjelaskan kata bahasa Arab itu dengan bahasa Indonesia. Berbeda ketika gua udah masuk kelas 2 sampai kelas 6, menjelaskan kata-kata bahasa Arab dengan bahasa Arab.
Nama pelajarannya adalah Mahfudzat.
Pelajaran Mahfudzat ini bukan hanya untuk dihafal, karena apalah arti sebuah hafalah jika tidak diamalkan, maka setiap kalimat yang diberikan guru pada pelajaran Mahfudzat ini sebaiknya kita resapi dalam kehidupan. Mungkin biar lebih simpel, pelajaran Mahfudzat ini sebenarnya juga sebagai pelajaran motivasi, untuk memotivasi diri kita di kemudian hari, mungkin ketika gua di pesantren, gua belum merasakan efek dari kata-kata tersebut. Namun, ketika gua sudah lulus dari pesantren, gua mulai merasakan beberapa kalimat tersebut ada benarnya. Dan tidak sedikit kalimat yang gua pelajari dipakai oleh beberapa orang untuk memotivasi diri mereka.
Contoh kalimat yang sering dipakai orang adalah, "Man Jadda Wajada", yang artinya siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan dapat. Yaps, mungkin setiap orang sudah tau kata ini dalam bahasa Indonesia maupun Arab dan tidak sedikit yang menggunakan kata ini untuk memotivasi diri mereka.
Yaps, memotivasi diri, menurut gua, motivator paling berpengaruh di hidup kita adalah diri kita. Mau sebagus apapun kata-kata motivator handal menyampaikannya ke kita, tapi kalau diri kita tidak menerima itu, percuma. Namun, kalau diri kita yang memotivasi langsung, mungkin efeknya akan berbeda.
Gua engga bakal membahas tentang Man Jadda Wajada, kali ini gua mau ngebahas sedikit tentang pepatah Arab yang gua pelajari di pelajaran Mahfudzat, yaitu
بيضة اليوم خير من دجاجة الغد
Telur hari ini lebih baik dari pada ayam hari esok.
Mungkin sudah ada beberapa orang yang paham dengan kata ini.
Kalimat di atas, membandingan 2 benda dalam 2 waktu, telur di hari ini dan ayam di hari esok. Kalau kita telusuri, membandingkan telur dan ayam merupakan perbandingan rasa, karena mungkin kebanyakan orang akan berpendapat bahwa ayam lebih enak dari telur, padahal belum tentu. Tapi kita kesampingkan pikiran orang yang mempunyai kesukaan lebih terhadap telur daripada ayam, jadi di sini kita jadikan semua orang lebih suka ayam daripada telur, karena rasanya. Berarti kalimat ini membandingan makanan yang enak dan biasa aja.
Berarti 2 benda ini kita simpulkan sebagai sesuatu yang biasa dan sesuatu yang indah.
Kalimat di atas juga membandingkan 2 waktu, yaitu hari ini dan esok hari. Gua berpendapat bahwa 2 waktu ini mempunyai makna yang lebih luas dari pada hitungan waktu. Gua berpikir bahwa hari ini dan hari esok bisa juga bermakna apa yang kita punya sekarang dan apa yang akan kita punya nantinya. Atau juga bisa ditarik menjadi, apa yang kita punya sekarang dan harapan yang ada di depan.
Dan jika digabungkan keduanya, sebenarnya kata-kata ini mempunyai arti,
"Sesuatu yang kita punya walaupun biasa, itu lebih baik dari pada sesuatu yang indah namun belum kita rasakan"
Sampai sini, sebenarnya kalimat di atas sangat dalam. Iya, apapun yang kita punya sekarang, apapun yang kita nikmati sekarang, apapun yang kita rasakan sekarang, itu jauh lebih baik, jauh lebih indah dari pada sesuatu yang masih berada dalam angan kita.
So, nikmati hari-hari dengan santai.
Ketika kita engga bisa menikmati hari-hari karena diri kita yang kurang bersyukur dengan apa yang kita punya saat ini, mungkin kita tidak akan mendapat kenikmatan yang kita inginkan.
Tapi, permasalah timbul ketika gua baca kalimat itu lagi, mengapa sesuatu yang biasa aja harus ada di depan dan menjadi sesuatu yang lebih, padahal akan lebih baik, jika sesuatu yang indah itu ada di depan.
Kira-kira kalimat itu akan menjadi,
دجاجة اليوم خير من بيضة الغد.
"Ayam hari ini lebih baik dari pada telur hari esok"
Ya kalau hari ini kita sudah punya sesuatu yang indah, maka bersyukurlah. Karena tidak setiap orang memiliki itu, Namun, jika kita masih mempunyai sesuatu yang biasa aja, maka, bersabarlah. Semua akan indah pada waktunya.
Jadi, Nikmatilah Takjilmu sekarang.
Bye.
Bachrul Alam.
0 Komentar