Namanya juga kehidupan

Kayanya kata-kata “Namanya juga kehidupan” udah jadi sering banget gua denger atau bahkan gua ucapkan 2 tahun belakangan ini.

Mungkin terdengar seperti menyerah dengan keadaan, tapi sebenarnya ucapan itu lebih kepada menyadari bahwa bumi ini ga memutari kita, bahwa semua hal bukan tentang kita.

Kata-kata ini sering banget gua ucapkan setelah ditanya temen “kenapa gini?” “kenapa gitu?” “Gimana tadi?”

Nah, pertanyaan itu biasanya seputar sesuatu yang baru aja gua lewatin. 

Contoh, gua abis meeting sama orang, pitching-pitching harga, ternyata nggak deal. Terus pas balik dan ketemu temen gua yang tau gua baru abis meeting akan nanya, “Gimana tadi?”

Jawaban gua pasti, “ya namanya juga kehidupan”

Karena ga ada yang bisa mewakili perasaan gua saat itu, kecuali kata-kata itu.

 

“NAMANYA JUGA KEHIDUPAN”

 

Setiap gua ngeluarin kata-kata itu, gua sadar bahwa ya kadang hidup penuh dengan surprise. Entah surprise baik ataupun buruk.

Gua jadi inget kata-kata yang sering gua ucapin dulu waktu masih kuliah

“Not everyday you got blessing”

“Tidak setiap hari gua dapet anugerah”

Artinya bahwa setiap harinya kita harus bersyukur, walaupun sedang tidak baik-baik saja, Namanya juga kehidupan seperti roda, kadang di atas, kadang di bawah, kadang bocor kena paku, kadang dikempesin orang.

Tapi tetep gua berusaha untuk terus bersyukur apapun keadaan gua saat itu.

Nah, mungkin kata-kata “Not every day you got blessing”, gua persingkat menjadi, “ya Namanya juga kehidupan”. Sebenarnya tujuan kata-kata itu sama aja, biar diri gua lebih sadar bahwa tidak semua ditakdirkan buat kita, bahwa sekuat apapun kita menginginkan sesuatu, kalo emang bukan milik kita, itu nggak bakal kejadian.

Ya, pokoknya kehidupan gua akhir-akhir ini penuh dengan kata-kata, “Ya Namanya juga kehidupan”

Posting Komentar

0 Komentar