KeHealingLombok - Menjemput Miranda di Purwokerto #1

Kali ini gua akan nulis perjalanan gua ke Lombok, sebelumnya gua baru aja upload video di kanal youtube gua tentang perjalanan ke Purwokerto.

Ini adalah cerita perjalanan dalam bentuk tulisan, mungkin ada sebagian teman yang tidak suka menonton video dan lebih suka membaca. Selain itu, tulisan ini mungkin akan lebih detail dari video di kanal youtube, karena ada beberapa yang tidak sempet gua rekam

here we go.

Gua mulai setiap perjalanan dari sebuah kafe di bilangan Ciputat, yang bernama Ruang Bersuara, kebetulan memang dekat dengan kosan gua.

Jam 4 sore gua berangkat ke pool Sinar Jaya naik Gocar karena kondisi saat itu hujan, sampai sana gua pesen tiket, ternyata keberangkatan bisnya itu jam 7 malam dan itu 3 jam lagi. Gua memutuskan untuk mencari tempat makan di dekat pool Sinar Jaya. Gua makan di rumah makan padang di dekat situ. Setelah gua makan, gua bingung harus ngapain, akhirnya gua pesen gojek untuk balik ke Ruang Bersuara lagi daripada nunggu di sana selama 2 jam.

Sampai di Ruang Bersuara gua ngobrol-ngobrol dengan anak-anak yang ada disana, kira-kira jam setengah 7 gua berangkat lagi naik gojek ke pool Sinar Jaya dan pastinya sudah aman untuk berangkat.

Benar saja, sampai sana, bisnya udah parkir dan gua udah bisa masuk ke dalam, sebelum itu gua tanya ke konter dan konternya bilang untuk tukar tiket bisnya, cuma untuk perubahan nomor kursi. Setelah itu gua naik ke bis, naro barang dan istirahat.

Bis jalan pas banget jam 7, selama di dalam bis, engga banyak yang gua lakuin, cuma main hape atau engga tidur. Mungkin ini adalah kali pertama lagi gua naik bis setelah sekian lama. Ternyata bis sekarang-sekarang udah enak, dibanding gua naik beberapa tahun lalu ketika mau naik gunung di luar Jakarta.

Biaya tiket ke Purwokerto itu 120rb.

Gua kebangun karena bis keluar tol dan masuk ke sebuah rest area yang luas banget di dalamnya terlihat ada 2 tempat makan besar dan bis gua berhenti di samping tempat makan itu, keneknya bilang kalo mau ke kamar mandi atau kencing bisa di sini. Ditunggu cuma 30 menit.

Gua laper, jadi gua putuskan untuk turun.

Sistem di sana itu prasmanan, jadi kita pilih makanan yang kita mau dan diujung ada kasir untuk bayar. harga yang ditawarkan masih lumayan masuk akal, gua makan nasi + sayur + rendang itu 25rb. Dan pesan air putih dengan harga 5 ribu. Jadi, total gua bayar 30rb di tempat itu. Ehiya, sama buang air kecil 2 ribu.

Mungkin, karena gua keasikan dengan bikin video di sana, gua hampir ketinggalan bis.

Jadi abis bikin video di tempat makan itu, gua keluar ke tempat dimana bis gua parkir, gua liat kok engga ada, sampai gua cek di tiket nomor polisi bisnya. Gua bingung, gua mulai panik, akhirnya gua balik ke dalam, karena di dalam ada pusat informasi.

Gua tanya kemana bis gua, bapak-bapak yang jaga pusat informasi malah marahin gua dengan bilang, "Saya udah panggilin mas dari tadi malah asik asik main hape". Padahal, gua sangat tidak merasa dipanggil.

Akhirnya gua lari ke arah yang ditunjuk pusat informasi dan akhirnya bisa kedapetan bis gua lagi. Gua hampir bingung kalo ketinggalan, karena semua barang gua ada di bis.

Setelah gua tenangin diri dari hampir ketinggalan bis, gua bisa tidur.

Jam 4 gua bangun karena lampu bis dinyalain, keneknya bilang udah deket dari terminal Purwokerto.

Jam 4 lewat gua sampai terminal Purwokerto, kedaaan terminal sepi banget, cuma ada beberapa warung yang buka, gua memutuskan untuk beli popmie karena sedikit lapar. Gua cek hape untuk harga gojek dari terminal ke Layana Kopi, tertulis 30rb, tapi gojek engga bisa masuk ke dalam karena banyaknya ojek pangkalan di sini.

Akhirnya ketika gua pesen pop mie, gua tanya ke ibu warungnya apakah ada kenalan ojek pangkalan yang murah, dia memanggil bapak-bapak yang duduk di ujung terminal, dia ngomong dalam bahasa Purwokerto, yang sedikit gua paham bahwa ibunya bilang gua butuh ojek untuk ke tempat tujuan.

Gua bilang ke ojeknya kalo gua mau makan popmie dulu, abis itu baru berangkat. Bapaknya mengiyakan.

Gua makan popmie dengan harga 15rb bersama air mineral.

Setelah menghabiskan satu pop mie gua ngangkat tas dan nyamperin bapaknya, ngikutin bapaknya dari belakang. Gua sedikit terkagum dengan indahnya terminal Purwokerto, bagus banget.

Hampir jam 5 gua berangkat ke Layana Kopi bersama bapak ojek. Suasana pagi Purwokerto yang sangat indah, pas mulai naik ke arah Baturaden gua liat pemandangan gunung Slamet yang indah.

Sampai di Layana Kopi gua langsung ngeliat Miranda duduk tenang di parkiran Layana. Setelah ngasih duit ke bapaknya, gua masuk ke dalam buat naro barang dan kembali lagi keluar buat menyentuh Miranda, karena udah lama banget engga ketemu Miranda.

Jadi, Miranda gua tinggal di Layana karena sebelumnya gua jalan-jalan ke Wonosobo dan badan gua terasa gaenak, jadi mau ngga mau harus naik kereta.

Setelah itu gua engga langsung tidur, gua kerja dulu karena ada deadline yang harus dikerjain.

Kira-kira jam 7 baru kelar kerjaan gua dan bisa tidur, tadinya gua mau langsung berangkat ke Malang. Tapi rasa ingin istirahat dulu sangat besar, Mas Wildan (owner Layana) juga memaksa gua buat istirahat dulu sehari dan gua mengiyakan.

Siangnya gua bangun dari tidur, gua tanya ke Mas Wildan apakah ada vaksin dosis 2 di Purwokerto, awalnya gua mau vaksin di Malang, tapi kalo di Purwokerto ada, kenapa harus nanti nanti. Setelah beberapa saat Mas Wildan bilang ada vaksin dosis 2 di puskesmas di dekat Layana dan gua tanya kapan bisa vaksinnya. Dia bilang sekarang. Gua kaget.

Gua langsung siap-siap tanpa mandi dan langsung vaksin.

Ternyata vaksinnya juga cepat, jadi gua engga terlalu lama di sana. Masuk dan langsung vaksin.

Gua memutuskan untuk vaksin kedua karena gua akan bolak-balik Jakarta, biar murah harus vaksin dua, jadi cuma pake antigen, sedangkan kalo masih vaksin 1 harus PCR.

Setelah itu ya biasa nongkrong di Layana sampai malam dan tidur bersiap untuk melanjutkan perjalanan.

Itu untuk episode 1.

Terima kasih.

Posting Komentar

0 Komentar