Love when you are ready, not when you are lonely.

Tadi malem gua baru aja chattingan sama temen gua,
cerita tentang masalah kerjaan.

Tapi, gua terhenti di kata-kata dia yang bilang,
 
"tapi gua udah males nganggur"

Kata-kata itu keluar setelah dia cerita abis interview di 2 tempat, salah satu tempat udah tinggal nego gaji dan kantornya ngebuka dengan gaji yang menurut dia kecil dan berakhirlah kata-kata tersebut.

Gua langsung mikir, apakah wajar melakukan sesuatu karena sedang bosan?

Gua terima kerjaan apa aja dah, karena gua udah males nganggur.

Kira-kira narasinya begitu.

gua langsung teringat sebuah quote lama tentang percintaan.

"Love when you are ready, not when you are lonely"

Karena narasi tersebut juga mirip dengan apa yang temen gua ceritakan.

"Work when you are ready, not when you are poor"

 Gua coba memikirkan 2 narasi di atas, yang sebenarnya simpel.

Bahwa, apapun yang kita ingin lakukan itu harus berangkat dari kesiapan kita, bukan karena kita merasakan efeknya. 

Kita ingin mencintai karena kesiapan kita, bukan karena efek dari tidak dicintai yaitu kesepian atau kita ingin kerja karena kesiapan kita, bukan karena efek dari tidak bekerja yaitu nganggur atau tidak punya uang.

Tapi sebenarnya kapan waktu yang pas untuk menjadi siap?

Gua merasa bahwa kita tidak akan pernah siap, kalau ditanya siap atau engga. Tapi terkadang memang keadaan lah yang memaksa kita untuk siap.

Bukan masalah kesepiannya, tapi apakah lu udah siap dengan mencintai (pacaran)?

Bukan masalah nganggurnya, tapi apakah lu udah siap dengan bekerja?

Kadang banyak yang "oke gua mau pacaran ah ama dia" tapi ngga mempersiapkan gimana nanti ketika di hubungan tersebut.

Sama seperti kerja, banyak yang "okelah gua kerja di tempat itu" tapi engga mempersiapkan gimana nanti ketika di tempat kerja itu.

Ketika alasan kita untuk kerja karena kita lama menganggur, kita tidak berpikir dengan jernih, entah 'apakah gajinya sepadan dengan kerjanya', 'apakah kerjaannya cocok dengan dirinya'. Terkadang malah mereka mengambil hal tersebut dengan tergesa-gesa, ada yang interview dikit, langsung kita menerimanya, padahal gajinya tidak sepadan dengan kerjaannya yang begitu berat.

sama dengan mencintai, ketika alasan kita untuk mecintai atau pacaran karena kita lama ngejomblo, kita tidak berpikir dengan jernih, yang akhirnya kita mengambil semuanya tanpa berpikir resikonya.

Gua jadi inget kata-kata bokap gua dulu

 Bukan masalah jatuhnya, tapi seberapa cepat lu bangkit dari jatuh

Memang semua jatuh itu pasti sakit. Seperti dipecat, putus cinta dan lain-lain. tapi, diri kita juga harus sadar bahwa diri kita harus cepat bangkit dari semua itu.

Okelah, memberi waktu pada diri untuk sejenak istirahat, tapi tetap sambil mempersipakan itu semua. Karena terlalu lama pun engga baik.

Pada akhirnya, pertanyaan gua yang di awal terjawab.

Apakah wajar melakukan sesuatu karena bosan?

Wajar aja, tapi semuanya harus dipikirkan resikonya. Lu harus mempersiapkan diri lu sebelum melakukan hal tersebut, setelah tau resikonya dan siap untuk menjalankannya, now, you are ready for that.

Posting Komentar

0 Komentar