Komunitas standupindo berusia 10 tahun, perjalanan yang tidak panjang tentunya.
Gua mencoba untuk standup pertama kali di tahun 2015, tepatnya di bulan Desember, gua coba openmic pertama kali di Komunitas Standup Kabupaten Tangerang. Gua memulai untuk mencoba standup, karena ada salah satu senior gua di sekolah dulu yang masuk kompetisi di salah satu stasiun TV, yaitu Dzawin.
Akhirnya gua beraniin buat dateng ke komunitas standup Kabupaten Tangerang, karena deket rumah gua, itu pun gua belom ngekos, jadi masih banyak menghabiskan waktu di rumah. Perjalanan dari 2015 ke 2021 ini mengubah gua banyak hal, terutama dari sudut pandang. Bener. Walaupun ini komunitas komedi, tapi yang gua dapet lebih dari pelajaran tentang bagaimana cara standup atau membuat orang ketawa, tapi lebih banyak pelajaran tentang kehidupan yang gua dapat.
Kalau gua buat tulisan, "Karena Standup bla bla bla", tulisan ini akan terlalu panjang. Tapi, satu hal yang untuk saat ini gua syukuri bisa masuk ke dalam keluarga Standupindo, yaitu gua bisa menulis tulisan ini dari Jogja, di kafe favorit gua di Jogja, yaitu Balakosa.
Gua akan tulis tentang Balakosa di beda tulisan, tapi dalam tulisan ini, gua mau bilang,
Terima kasih, Standupindo, karena sudah hadir di dunia ini.
Gua juga mau bilang terima kasih ke diri gua untuk tidak menyerah dalam berkomedi dan bisa membawa gua pada titik ini di Standupindo.
Akhir-akhir ini gua lebih mengenal Standupindo, karena kebetulan gua terlibat dalam beberapa acara Standupindo. Mulai dari #BukanyaStandupindo sampai #BolanyaStandupindo. Gua juga seneng bahwa editan gua untuk ulang tahunnya Standupindo ini dipost di akunnya.
Akhirnya gua tau bahwa Komunitas ini sangat berjasa buat gua.
Terakhir, gua mau berterima kasih kepada bang Adjisdoaibu, yang udah bolehin gua terlibat di beberapa acara Standupindo. Semoga kebaikan bang Adjis dibalas dengan kebaikan yang lebih melimpah.
Semoga komunitas ini akan terus mengudara menuju tak terbatas.
Salam
Alam.
0 Komentar