Tulisan ini berdiam diri terlalu lama di draft, karena setelah sampai di Jakarta, saya harus langsung kerja. Tidak terpegang sama sekali, tapi malam ini saya akan berangkat ke Purwokerto untuk kedua kalinya.
Saya sedang menonton pertandingan Prancis melawan Hungaria di Ruang Bersuara, sambil melanjutkan draft tentang Purwokerto ini.
Mari kita mulai tulisan ini.
Sebuah perjalanan menuju diri yang baru, yang lebih menatap masa depan dengan sebuah angan.
Sebuah keputusan yang sangat tepat untuk diriku pergi ke Purwokerto.
Awalnya cuma mau mampir ke tempat Mas Wira untuk menulis nama supaya bisa bergabung ke standup indo motor cycle, sebuah komunitas yang baru berdiri di tahun 2021 karena banyak komika yang suka jalan-jalan naik motor.
Tapi ternyata, niat untuk menulis nama berubah menjadi perjalanan berarti buat saya
Berjam-jam ngobrol dengan Mas Wira, membuat diriku mengembalikan kebiasaan lama untuk membuat tulisan-tulisan. Bercerita dengan Mas Wira, membuka sudut pandang baru melihat dunia ini juga.
Niatnya cuma satu hari di Purwokerto, cuma bersilaturahmi, besoknya pulang, ternyata ngga bisa, suasana Purwokerto memaksa saya untuk stay lebih lama.
Sebelum jalan ke Purwokerto, saya dikirim lokasi oleh Mas Wira, sebuah kedai kopi di daerah Kebumen bernama Layana Kopi, saya pikir, “Kok di Kebumen”. Sampai sana, saya kaget, ternyata tempatnya ada di Purwokerto, bukan di Kebumen, tapi ternyata namanya Desa Kebumen.
Saya sampai di Layana Kopi, motor berbaris rapih layaknya upacara pagi di sekolah, saya sudah melihat Mas Wira dari tempat motor saya berhenti, saya standarkan motor, sebelum saya masuk, saya melihat mobil VW yang biasa saya lihat di Jakarta.
Ternyata Dzawin juga di Layana Kopi.
Baru aja ketemu Dzawin di Malang, sekarang udah di Purwokerto.
Saya masuk ke dalam, disambut oleh Mas Wira dan beberapa temannya, salah satunya adalah pemilik dari Layana Kopi ini.
Suasana dinginnya daerah atas Purwokerto sedikit membuat gua refresh dari lelahnya perjalanan ke sana.
Saya langsung memesan minum dan makan di sana, untuk mengisi perut yang kosong, Mas Wira menyambut dengan sangat baik, ngobrol-ngobrol tentang perjalanan, sampai pada ajakan Mas Wira ke gua untuk ikut mancing di Karimun Jawa pada hari Sabtu, di situ saya langsung ngitung berapa hari saya di Purwokerto?
Setelah dipikir-pikir saya ngga bisa ikut, karena harus sampai Jakarta hari Senin, untuk mengerjakan beberapa kerjaan yang sudah menanti di Jakarta.
Jam 11 malam, saya cabut dari Layana Kopi menuju rumah Mas Wira.
Ngobrol-ngobrol di rumah Mas Wira sampai jam 3 pagi, ngobrol tentang apa aja, terutama tentang Sastra.
Hari pertama di Purwokerto diajak Mas Wira untuk solat jumat di salah satu masjid besar di Purwokerto, sebelum solat jumat saya dan Mas Wira makan, nah, saat di tempat makan ini lah saya diajarin Mas Wira tentang sajak-sajak dan bagaimana mengedit agar igstory saya sangat aestetik wkwk. Tapi saya sangat suka, mulai berpikir apa yang ingin saya tulis sebagai caption di gambar yang saya ambil dan edit.
Saya dikasih tau sebuah aplikasi bernama light distortion yang bisa menambah cahaya pada foto saya, bukan hanya cahaya biasa, tapi ini cahaya yang menurut gua luar biasa, foto saya jadi tambah-tambah aestetik.
Setelah solat Jum'at, saya dan Mas Wira kembali pergi ke Layana Kopi untuk bermumet bersama.
Malam harinya, Mas Wira ngajak saya unutk ngumpul sama anak-anak Standup Purwokerto, untuk sharing sharing bareng.
Hari Jumat terlewat dengan begitu indah di Purwokerto.
Hari Sabtu niatnya saya ingin pulang, biar hari minggu bisa istirahat dulu di kosan sebelum masuk kantor, tapi...
Saat saya ke Layana Kopi di Siang hari untuk untuk bertemu salah satu sepupu dari teman saya
Setelah niat pulang terkumpul, Fani, seorang kawan yang saya kenal di Layana menahan saya, untuk menikmati malam minggu di Purwokerto, katanya.
saya yang merasa sudah nyaman di Purwokerto jadi bener-bener males untuk pulang.
Jadilah, saya menghabiskan waktu malam minggu di Purwokerto, yaitu menikmati kopi di salah satu coffee shop yang katanya hits di Pwt, yaitu Alas.
Saya baru tau hitsnya dari mana setelah datang, karena aneh melihat orang ke coffee shop pake Air Jordan wkwkwkw
Apa ini karena candaan saya dan kawan-kawan Layana saja, atau memang aneh kalo ada orang di Purwokerto yang pake sepatu mahal wkwkwkw.
Malam minggu saya tidur di Layana Kopi, karena Mas Wira sudah pergi ke Karimun Jawa untuk mancing ikan, sungguh random sekali, sebenarnya saya diajak, tapi karena hari Senin saya harus sudah di Jakarta, saya menolak.
Bangun pagi karena tertimpa sinar matahari, indah banget bangun pagi langsung dibangunin matahari
Hari ini, saya harus pulang, jangan ditahan lagi. Tapi saya berjanji akan kembali ke Purwokerto lagi.
Saya jalan dari Purwokerto jam 2 siang, itu pun karena ditahan Fani wkwk
Harusnya sudah jalan dari jam 12, begitulah posesifnya si Fani buast nahan gua di Purwokerto.
Karena ga ada yang nemenin dia buat ngegabut kalo saya balik WKWKW.
Udah ah sampe sini aja dulu, karena saya mau siap-siap buat ke Purwokerto untuk yang kedua kalinyaaaaa.
Byeee
I love you, All.
0 Komentar