Tibalah waktu yang gua tunggu-tunggu dari pertama Bang Frimawan mengajak gua menjadi openernya. Semua rasa deg-degan terkumpul di gua, tapi gua liat Bang Frimawan di ruangan engga ada tegang-tegangnya, gua belum bisa setenang itu sebelum manggung.
Gua mau bahas dari sisi panggung, menurut gua ini panggung standup yang ter-WAH (bukan termewah), kenapa gua bilang ga mewah, karena yang gua liat barang-barang yang dipake di acara ini adalah barang-barang yang mudah lu temuin dimanapun. Seperti kertas yang diprint dengan logo frimawan, tirai merah, pembatas jalan, tangga smackdown, bendera berlogo Frimawan.
Tapi yang mencolok dari panggung pengAKUan Jakarta ini adalah lampu neonnya (mungkin, gua gatau wkwk). Lampu neon yang bekerja dengan benar, membantu mempermanis panggung pertunjukkan, penonton banyak yang terpana dengan lampu tersebut.
Lalu, dari sisi pakaian yang dipake Bang Frimawan, dari atas sampe bawah berwarna hitam, kecuali sepatunya. Menurut gua, ada sesuatu yang tersirat di sana, mungkin, ini mungkin loh ya, mungkin Bang Frimawan mau menunjukkan dirinya, walaupun dia terlihat tidak terlalu mau mencolok di luar (pakaian serba hitam), namun, dia juga ingin menunjukkan bahwa dia tidak begitu introvert (sepatu putihnya)
Terutama, rambutnya yang kembali dicat dengan warna terang, tapi, ditutup dengan topi berwarna hitam. Menunjukkan bahwa dia malam itu ingin membuka sedikit cerita yang dia miliki.
Kata-kata di atas itu asumsi gua, ya.
Dari sisi materi yang dibawa Bang Frimawan, menurut gua, secara LPM, kita penonton dibuat ketawa berkali-kali, apalagi pembawaan Bang Frimawan pada malam itu dibuat kita merasa sudah kenal lama dengan Bang Frimawan, kaya teman lama yang lagi cerita tentang dirinya dan teman-temannya. Kata-kata itu gua dapet dari pacar gua yang pertama kali nonton Frimawan.
Materi yang bikin gua merinding, saking mikirnya gimana orang ini bisa merangkai materi seperti itu, mungkin, setelah nonton Frimawan di pengAKUan Jakarta, banyak orang yang merasa bisa menjadi dirinya, padahal susah. (Dia kasih contoh di bitnya).
Beberapa yang mau gua garisbawahi di pengAKUan Jakarta:
1. Keterlambatan waktu
Ini menurut gua yang paling fatal, karena di poster tertulis start 7 PM. Tapi, pertunjukkan dimulai pada jam setengah 9. Keterlambatan ini sudah diakui Bang Frimawan sendiri di twitnya selepas pertunjukkan
Terima kasih sudah memberi saya kesempatan langka membuka acara sekeren pengAKUan Jakarta.
2. Bau petasan
Ini juga sudah diakui Bang Frimawan sebagai suatu kekurangan.
Tapi, menurut gua pribadi, ini bukan suatu kekurangan, tapi menjadi ciri khas wkwk. Bahkan, bau petasan tidak mengganggu penonton menikmati jokes dari Bang Frimawan, mungkin yang keganggu beberapa penonton yang punya catatan kesehatan pernapasan.
Bau petasan ini sering gua cium ketika kecil main petasan, tercium seperti petasan kentut (gatau kalo daerah lain). Bener ga Bang Frimawan?
3. Kurang Lama
Ini sih gua yang rasa, karena gua mau mendengar lagi cerita-cerita lainnya dari Bang Frimawan, mungkin dia menyimpan jokes-jokes lain untuk show selanjutnya.
Kalo kalian tidak menonton pengAKUan Jakarta, coba lain waktu ketika Bang Frimawan membuat show standup, beli dan datang, karena harga tiket akan sepadan dengan yang kalian dapat di dalam.
Cheers, Bang Frimawan.
1 Komentar
terbaik panutanku :)
BalasHapus