Mungkin sudah seminggu lebih saya selalu begadang, sinar matahari selalu mengenai kulit ini lebih awal, mata saya jadi lebih melihat orang-orang yang berangkat untuk mencari rezeki. Saya tidak begadang sendiri, selalu ada yang menemani, biasanya sih anak-anak standup UIN yang main ke warkop. Menghabiskan waktu dengan kegiatannya masing-masing, beberapa bermain PUBG, atau bahkan sekedar bertukar pikiran dengan berdiskusi satu sama lain, ada juga yang tertidur di warkop.
Saya selalu senang warkop jika warkop ramai, walaupun sekarang bukanya masih engga jelas jadwalnya, karena jadwal tutup yang terlalu pagi, tapi tetap saya percaya kalau rezeki sudah diatur, sebisa mungkin saya buka warkop setiap harinya, satu ataupun dua pelanggan yang datang, saya yakin itulah yang dikirim Allah untuk memberikan saya rezeki untuk melanjutkan warkop saya, karena yang pernah saya bahas di postingan lalu, bahwa rezeki bukan bagaimana kita berusaha, tapi bagaimana tuhan memberi.
Lalu, teman saya pernah bilang ke saya, "ya kalau lu ga berusaha dengan giat, gimana Allah mau ngasih". Ya, saya memang kurang berusaha dengan giat, tapi saya sedang saya usahakan untuk konsisten dalam membuka warkop, saya sudah berusaha mencari orang untuk menjaga di pagi - sore, tapi memang mungkin kurang cocok waktunya, jadi dia tidak bisa untuk lanjut di tempat saya. Saya juga sadar bahwa saya belum bisa memberi upah yang setimpal dengan apa yang dilakukan orang untuk menjaga warkop saya, karena saya juga masih merintis.
Masih banyak yang ngomong ke saya tentang telatnya warkop buka, entah dengan kata-kata yang baik atau kata-kata yang ya menurut saya bisa lebih halus lagi. Semuanya saya telan mentah-mentah, karena saya tau saya masih kurang dalam hal ini. Saya pun berterima kasih kepada semua orang yang sudah memberikan saya masukan untuk warkop saya agar tetap bisa tumbuh.
Warkop saya sudah mau memasuki bulan ke-4, masih sangat muda untuk ukuran sebuah usaha, tapi ya ini lah pedasnya perjuangan awal, saya harus tetap berusaha, masih panjang perjalanan warkop ini, semoga masih ada bulan-bulan ke depan untuk warkop saya, atau tahun-tahun.
Jika ditanya apa yang saya cari dari warkop ini? Pertama, mungkin untuk membuat tempat nongkrong untuk anak-anak. Kedua, untuk relasi. Saya bahkan untuk mengincar kata untung, masih sangat jauh. Saya pun belum ada terbesit untuk mendapatkan untung, yang saya mau hanya warkop ini tetap berjalan walaupun saya terseok-seok.
Warkop dijadikan tempat nongkrong, untuk saat ini sudah terlaksana, anak-anak sudah mulai banyak yang nongkrong, banyak yang datang untuk sekedar mampir atau mengerjakan tugas atau bahkan bermain game. Saya selalu welcome untuk siapapun yang mau main ke sini, asal jangan pesugihan di warkop saya.
Untuk warkop dijadikan relasi, untuk saat ini masih proses, karena warkop saya jadi bertemu orang-orang baru yang hebat, banyak ilmu yang saya dapat dari mereka. Mungkin bukan ilmu yang akan saya temukan di bangku sekolah, tapi saya temukan untuk ilmu kehidupan, ilmu yang akan menuntun saya sampai hari tua. Semoga relasi ini tidak selesai sampai sini, terus menerus sampai warkop tak ada. Padahal saya niat dalam 1 atau 2 tahun saya bukan warkop ini, saya mau buka cabang. Semoga terkabulkan oleh Allah.
Untuk teman-teman yang membaca tulisan ini, silahkan mampir jika ingin mampir, kabarin saya kalau belum buka, saya akan buka secepatnya.
Untuk setiap masukan, saya akan terima. DM Instagram jika ingin memberikan masukan kepada saya.
Terima kasih.
I love you, All.
0 Komentar